HUTAN KOTA MOJOKERTO
I.
PENGERTIAN
Hutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah
(estetis). Kita sangat membutuhkan hutan kota, untuk perlindungan dari berbagai
masalah lingkungan perkotaan. Hutan kota mempunyai banyak fungsi (kegunaan dan
manfaat). Hal ini tidak terlepas dari peranan tumbuh-tumbuhan di alam.
Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, mempunyai berbagai
macam kegiatan metabulisme untuk ia hidup, tumbuh dan berkembang. Kegiatan
metabulisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah memberikan keuntungan dalam
kehidupan kita. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup tanpa
tumbuh-tumbuhan.
Untuk menghadapi kemajuan, kita perlu melakukan perubahan
dan untuk itu kita perlu melakukan pembangunan. Dalam pembangunan itu kita akan
tahu tentang sejauh mana kerugian kita, jika kita menebang pohon atau membabat
tumbuh-tumbuhan tanpa pertimbangan dengan alasan nanti toh tumbuh-tumbuhan itu
akan tumbuh kembali. Mudah-mudahan pelaku pembangunan dapat menyadari, bahwa
tumbuh-tumbuhan itu adalah makhluk hidup dan butuh waktu untuk tumbuh dan
berkembang.
Hutan kota meupakan suatu ekosistem dan tidak sama dengan
pengertian hutan selama ini. Hutan kota adalah komunitas tumbuh-tumbuhan berupa
pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitar kota, berbentuk
jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur meniru (menyerupai)
hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan
menimbulkan lingkungan sehat, nyaman, dan estetis.
II.
FUNGSI
Fungsi hutan kota sangat tergantung
kepada bentuk dan struktur hutan kota serta tujuan perancangannya. Secara garis
besar fungsi hutan kota yang sangat banyak itu dapat dikelompokkan menjadi:
1. Fungsi lansekap. Fungsi lansekap meliputi fungsi fisik dan fungsi sosial.
1. Fungsi lansekap. Fungsi lansekap meliputi fungsi fisik dan fungsi sosial.
·
Fungsi
fisik, yaitu berfungsi antara lain untuk perlindungan terhadap angin, sinar
matahari, pemandangan yang kurang bagus dan terhadap bau, sebagai pemersatu,
penegas, pengenal, pelembut, dan pembingkai.
·
Fungsi
kesehatan misalnya untuk terapi mata dan mental serta fungsi rekreasi, olah
raga, dan tempat interaksi sosial lainnya.
·
Fungsi
sosial politik ekonomi misalnya untuk persahabatan antar negara. Hutan kota
dapat memberikan hasil tambahan secara ekonomi untuk kesejahteraan penduduk
seperti buah-buahan, kayu, obat-obatan sebagai warung hidup dan apotik hidup.
2. Fungsi Pelestarian Lingkungan (ekologi).
Dalam pengembangan dan pengendalian
kualitas lingkungan fungsi lingkungan diutamakan tanpa mengesampingkan
fungsi-fungsi lainnya. Fungsi lingkungan ini antara lain adalah:
a)
Menyegarkan udara atau sebagai
"paru-paru kota".
Fungsi
menyegarkan udara dengan mengambil CO2 dalam proses fotosintesis dan
menghasilkan O2 yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernafasan. CO2
diambil dari udara, sedangkan air diambil dari dalam tanah melalui akar
tanaman.
sinarmatahari 6 CO2 + 6 H2O ----------------> C6H12O6 + 6 O2 khlorofil enzim
sinarmatahari 6 CO2 + 6 H2O ----------------> C6H12O6 + 6 O2 khlorofil enzim
b) Menurunkan Suhu Kota dan
meningkatkan kelembaban.
Suhu disekitar tanaman menjadi lebih
sejuk. Uap air di atmosfir bertindak sebagai pengatur panas (suhu udara) karena
sifatnya dapat menyerap energi radiasi matahari gelombang pendek maupun
gelombang panjang. Hutan kota mempunyai pengaruh besar pada daerah-daerah yang
suhunya tinggi, dan sangat bermanfaat khususnya untuk daerah tropis.
c) Sebagai Ruang Hidup Satwa.
Tumbuh-tumbuhan selain sebagai
produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang hidup (habitat)
bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu, serangga. Burung sebagai
komponen ekosistem mempunyai peranan penting, diantaranya untuk mengontrol
populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Hampir pada
setiap bentuk kehidupan terkait erat dengan burung, sehingga burung mudah
dijumpai. Dengan kondisi tersebut diduga burung dapat dijadikan sebagai
indikator lingkungan, karena apabila terjadi pencemaran lingkungan, burung
merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran. Burung berperanan
dalam rekreasi alam, adanya taman burung selalu dikunjungi orang, untuk
menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan sekarang hampir
di setiap rumah orang memelihara burung. Burung mempunyai nilai pendidikan dan
penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan memberikan suatu
kenikmatan tersendiri. Kebiasaan burung-burung beranekaragam, ada burung yang
mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah tajuk. Ini
menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis, berlapis-lapis
dan berstrata akan memikat banyak burung.
Hasil penelitian saya (1994)
menunjukkan bahwa burung lebih banyak dijumpai baik jenis maupun jumlahnya pada
hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif (berbunga, berbuah dan
berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak. Kehadiran burung pada
hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah tumbuh-tumbuhan yang
beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-buahan (tanaman produktif).
Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang menghasilkan bunga, buah,
biji aroma, sehingga memberikan kesempatan lebih besar kepada burung (herbivor)
yang menyukainya untuk datang, mencari makan, bercengkrama atau bersarang.
d) Penyanggah dan Perlindungan
Permu-kaan Tanah dari Erosi, sebagai penyanggah dan melindungi permukaan tanah
dari air hujan dan angin. Sehubungan dengan itu hutan kota dapat membantu
penyediaan air tanah dan pencegahan erosi.
e) Pengendalian dan Mengurangi Polusi
Udara dan Limbah, sebagai pengendalian dan atau mengurangi polusi udara dan
limbah, serta menyaring debu. Debu atau partikulat terdiri dari beberapa
komponen zat pencemar.
Dalam sebutir debu terdapat
unsur-unsur seperti garam sulfat, sulfuroksida, timah hitam, asbestos, oksida
besi,silika, jelaga dan unsur kimia lainnya. Berbagai hasil penelitian lainnya
menunjukkan bahwa tumbuh-tumbuhan dapat mengakumulasi berbagai jenis polutan
(pencemar). Seperti pohon johar, asam landi, angsana dan mahoni dapat
mengakumulasi Pb (timah hitam) yaitu hasil pencemaran oleh kendaraan bermotor,
pada daun dan kulit batang.
f)
Peredaman Kebisingan. Kebisingan
adalah suara yang berlebihan, tidak diinginkan dan sering disebut "polusi
tak terlihat" yang menyebabkan efek fisik dan psikologis. Efek fisik
berhubungan dengan transmisi gelombang suara melalui udara, efek psikologis
berhubungan dengan respon manusia terhadap suara.
g) Tempat Pelesterian Plasma nutfah dan
bioindikator, yaitu sebagai tempat pelestarian plasma nutfah dan bioindikator
dari timbulnya masalah lingkungan seperti. Karena tumbuhan tertentu akan
memberikan reaksi tertentu akan perubahan lingkungan yang terjadi disekitarnya.
Plasma nutfah sangat diperlukan dan mempunyai nilai yang sangat tinggi dan
diperlukan untuk kehidupan.
h) Menyuburkan Tanah. Sisa-sisa tumbuhan
akan dibusukkan oleh mikroorganisma dan akhirnya terurai menjadi humus atau
materi yang merupakan sumber hara mineral bagi tumbuhan itu kembali.
3. Fungsi Estetika.
Tumbuh-tumbuhan dapat memberikan
keindahan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur yang ada dari tajuk, daun,
batang, cabang, kulit batang, akar, bunga, buah maupun aroma. Hasil penelitian
saya menunjukkan bahwa penilaian hutan kota yang berstrata banyak mempunyai
nilai estetika lebih tinggi, daripada hutan kota berstrata dua.
III.
MANFAAT
Ada pun manfaat yang bisa dirasakan dalam kehidupan masyarakat
perkotaan dari pembangunan hutan kota, antara lain :
1. Manfaat estetis. Warna hijau dan aneka bentuk dedaunan serta
bentuk susunan tajuk berpadu menjadi suatu pemandangan yang indah dan menyejukkan.
2. Manfaat hidrologis. Struktur akar tanaman mampu menyerap
kelebihan air apabila turun hujan sehingga tidak mengalir sia-sia melainkan
dapat diserap tanah.
3. Manfaat klimatologis. Iklim yang sehat dan normal penting untuk
keselarasan hidup manusia. Efek rumah kaca akan dikurangi dengan banyaknya
tanaman dalam suatu daerah. Bahkan adanya tanaman akan menambah kesejukan dan
kenyamanan lingkungan.
4. Manfaat ekologis. Keserasian lingkungan bukan hanya baik untuk
satwa, tanaman, atau manusia saja. Kehidupan makhluk di alam ini saling
ketergantungan. Apabila salah satunya musnah maka kehidupan makhluk lainnya
akan terganggu.
5. Manfaat protektif. Pohon dapat menjadi pelindung dari teriknya
matahari, terpaan angin kencang dan peredam dari suara bising.
6. Manfaat higienis. Dengan adanya tanaman, bahaya polusi mampu
dikurangi karena dedaunan tanaman mampu menyaring debu dan mengisap kotoran di
udara. Bahkan tanaman mampu menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan
manusia.
7. Manfaat edukatif. Semakin langkanya pepohonan yang hidup di
perkotaan membuat sebagian warganya tidak mengenalnya lagi. Karena langkanya
pepohonan tersebut maka generasi manusia yang akan datang yang hidup dan
dibesarkan di perkotaan seolah tidak mengenal lagi sosok tanaman yang pernah
ada. Sehingga penanaman kembali pepohonan di perkotaan dapat bermanfaat sebagai
laboratorium alam.
IV.
MASALAH YANG SERING TIMBUL
a)
Di Hutan Kota sering disalahgunakan sebagai
tempat mesum
b)
Di Hutan Kota dibiarkan rusak sehingga tidak
terawat.
c)
Banyak sampah dan daun – daun yang kering
berserakan.
d)
Pagar pembatasnya tidak terawat.
e)
Fasilitas di Hutan Kota banyak yang rusak
sehingga dapat membahayakan penggunanya.
f)
Banyak coretan – coretan pada bangunan di Hutan
Kota.
V.
CARA PENANGGULANGAN
a)
Sebaiknya di malam hari diberi lampu taman dan
di tambahkan seorang penjaga.
b)
Sebaiknya ada beberapa tukang kebun yang
bertugas membersihkan Hutan Kota tersebut.
c)
Sebaiknya disediakan tempat sampah.
d)
Sebaiknya setiap bulan Pemerinta mengecek Hutan
Kota agar terawat.
e)
Sebaiknya dirawat dan cepat diperbaiki agar
tidak membahayakan penggunanya.
f)
Sebaiknya lebih diperhatikan dan dijaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar